PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA HARDDISK

Untuk menyimpan data baik dalam jangka waktu pendek maupun dalam waktu jangka panjang dibutuhkan suatu media untuk melakukannya.dalam hal ini dibutuhkan suatu media yang disebut dengan media penyimpanan atau storage.Harddisk merupakan salah satu media penyimpanan sekunder dalam komputerdan bersifat non volatail.fungsi utama harddisk adalah media penyimpanan atau storage data secara permanen.
Dari tahun ke tahun teknologi pada harddisk selalu mengalami perkembangan seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fokus pengembangan teknologi pada harddisk yaitu pada aspek;
1. Kecepatan akses.
2. Kapasitas(kerapatan data yang semakin tinggi). Merupakan ukuran teknologi bahan yang digunakan seberapa besar bit data yang mampu disimpan dalam satu satuan persegi. Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM.
3 Bahan pembuat harddisk.
pada awal perkembangannya, bahan yang digunakan sebagai media penyimpan adalah iron oxide. Tetapi sekarang banyak digunakan media thin film. Media ini merupakan media yang lebih banyak menyimpan data dari pada iron oxide pada luasan yang sama dan juga sifatnya yang lebih awet.

TEKNOLOGI RAID
RAID singkatan dari Redundant Array of Independent Disks. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. Meski terdiri dari beberapa HD, sistem operasi akan membacanya sebagai satu disk. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk. Saat menyimpan sebuah data, data yang sama akan disimpan dalam hard disk lain, sehingga tingkat kegagalan penyimpanan data akibat kerusakan disk akan berkurang. Sebaliknya, data dalam setiap hard disk juga akan dibaca pada waktu bersamaan. Dengan begitu, akses data akan lebih cepat karena jika satu hard disk gagal terbaca, maka data yang sama pada hard disk lain akan menggantikannya.

LEVEL PADA RAID
Ada 5 level pada RAID, mulai dari RAID 1 hingga RAID 5. Penomoran ini semata-mata hanyalah menunjukkan perbedaan metoda yang dipakai untuk memproteksi data harddisk dan tidak ada hubunggannya dengan tingkat kecepatan maupun kualitas. Tiap level RAID didesain khusus untuk aplikasi khusus. Pemilihan RAID yang tepat untuk server ditentukan berdasarkan cara memakai jaringan.
RAID level 1
RAID 1 identik dengan total redundansi dimana 2 harddisk yang masing-masing samakapasitasnya menyalin isi (mirorring) data disk satu sama lainnya. Yang satu secara otomatis dan secara terus menerus melakukan back-up terhadap yang lainnya. Operasi dialihkan ke salah satu dari drive tunggal yang normal bila yang lainnya rusak.
RAID 1 didesain untuk menangani data yang teramat penting (bernilai amat mahal/sulit diganti bila hilang). Konsep kerja ini menyebabkan kapasitas total harddisk akan berkurang setengahnya walau tidak mempengaruhi performance keseluruhan. Kontroller RAID 1 yang lebih canggih biasanya mampu mengirimkan data sebanyak 2 kali lipat dengan cara membaca sektor-sektor yang bersangkutan dari 2 drive secara serentak.
RAID level 2
Cara kerjanya adalah dengan memisahkan masing-masing bit dari byte/blok data pada drive yang terpisah dan menambahkannya pada beberapa drive lainnya untuk pemeriksaan kesalahan.
RAID level 2 tidak cocok digunakan untuk menyimpan file data dengan ukuran yang kecil. Keuntungan penggunaan RAID Level 2 adalah kecepatan transfer data yang tinggi. Hal ini didapat karena drive mengirimkan data secara paralel. Setiap kesalahan yang terjadi akan dikoreksi tanpa menimbulkan waktu tunda sedikitpun karena kontrolernya dapat memanfaatan informasi yang ada tanpa perlu membaca ulang drive lagi.
RAID level 3
RAID level 3 memanfaat prinsip pendeteksian kesalahan bukan mengkoreksi kesalahan. Pendeteksian kesalahan dilakukan dengan pemrosesan pemeriksaan paritas. Saat error terdeteksi oleh kontroler maka RAID akan membaca ulang data pada drive untuk menyelesaikan masalah error tersebut. Artinya seluruh piringan disk pada RAID akan berputar lebih banyak dari biasanya. RAID 3 biasanya digunakan pada Superkomputer.


RAID level 4
RAID level 4 bekerja pada level sektor bukannya level bit. Sebuah file pada RAID 4 akan dipecah menjadi beberapa sektor dimana setiap sektorna akan disebarkan pada semua drive. Lalu nantinya sektor itu akan dibaca secara serial. Pertama dari drive ke 1,lalu ke 3 , dst.
Untuk pendeteksian kesalahan RAID 4 menambahkan sebuah drive paritas dan kontroler RAID 4 dapat memperbaiki performancenya dengan teknik data striping. Dua atau lebih sektor dari drive yang berlainan dapat dibaca secara serentak lalu disimpan pada RAM berkecepatan tinggi dan secara berurutan akan dikirimkan ke user dengan kecepatan tinggi.
Operasi penulisan lebih lamban dari operasi pembacaan. Hal ini dikarenakan RAID 4 memakai teknologi baca setelah tulis. Artinya setelah data dituliskan ke disk lalu dilakukan pembacaan untuk menentukan paritas kemudian data paritas tersebut dituliskan ke drive parity.


level 5
RAID 5 melenyapkan drive parity yang ada pada RAID 4. Informasi pemeriksaan paritas ditambahkan sebagai sektor biasa yang menjelajahi seluruh disk pada RAID persis sepeti halnya data biasa lainnya. Keuntungannya adalah kontroler RAID 5 mampu menyediakan kempuan data striping dan elevator seeking.


TEKNOLOGI HAS(Host attached storage)
Host-Attached Storage (HAS) adalah pengaksesan storage melalui port M/K lokal. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini men-support maksimal 2 drivesimplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau fiber channel (FC).

SCSI adalah sebuah arsitektur bus. Medium fisiknya biasanya adalah kabel ribbon yang memiliki jumlah konduktor yang banyak (biasanya 50 atau 68). Protokol SCSI men-support maksimal 16 device dalam bus. Biasanya, device tersebut termasuk sebuah controller card dalam host (SCSI initiator, yang meminta operasi) dan sampai 15 storage device (SCSI target, yang menjalankan perintah). Sebuah SCSI disk adalah sebuah SCSI target yang biasa, tapi protokolnya menyediakan kemampuan untuk menuliskan sampai 8 logical unit pada setiap SCSI target. Penggunaan logical unit addressing biasanya adalah perintah langsung pada komponen dari array RAID atau komponen dari removable media library.

FC adalah sebuah arsitektur seri berkecepatan tinggi yang dapat beroperasi pada serat optik atau pada kabel copper 4-konduktor. FC mempunyai dua varian. Yang pertama adalah sebuah switched fabric besar yang mempunyai 24-bit space alamat. Varian ini diharapkan dapat mendominasi di masa depan dan merupakan dasar dari storage-area network (SAN). Karena besarnya space alamat dan sifat switched dari komunikasi, banyak host dan device penyimpanan dapat di-attach pada fabric, memungkinkan fleksibilitas yang tinggi dalam komunikasi M/K. Varian FC lain adalah abritrated loop (FC-AL) yang bisa menuliskan 126 device (drive dan controller).

Banyak variasi dari device penyimpanan yang cocok untuk digunakan sebagai HAS. Beberapa diantaranya adalah hard disk, RAID array, serta drive CD, DVD dan tape. Perintah M/K yang menginisiasikan transfer data ke HAS device adalah membaca dan menulis logical data block yang diarahkan ke unit penyimpanan teridentifikasi yang spesifik (seperti bus ID, SCSI ID, dan target logical unit).

TEKNOLOGI NAS(Network Attached Storage)
Network-Attached Storage (NAS) adalah storage hard disk yg dikonfigurasi dengan memberikannya IP Address dan dipasang di jaringan LAN (bukan dengan cara memasang langsung di komputer yg menjalankan aplikasi), sehingga dapat diakses oleh beberapa user sekaligus. Dengan cara memindahkan akses ke storage beserta manajemennya dari server seperti ini, maka program aplikasi dan file dapat diakses lebih cepat, tidak menggunakan resource prosesor yg sama lagi. NAS ini terdiri dari hard disk storage (umumnya juga termasuk sistem RAID multi disc) beserta software utk mengkonfigurasinya. Dari sisi instalasi, perbedaan NAS dengan DAS adalah sejak awal pengguna NAS sudah harus menentukan berapa besar hard disk yg akan dialokasikan utk keperluan tertentu.
NAS sistem jaringan peralatan yang mengandung satu atau lebih hard drive, sering disusun menjadi logis, wadah penyimpanan berlebihan atau array RAID. Network-attached storage menghapus tanggung jawab melayani file dari server lain pada jaringan. Mereka biasanya menyediakan akses ke file menggunakan protokol jaringan file sharing seperti NFS, SMB / CIFS, atau AFP

Read more...

TROUBLESHOOTING PADA HARDDISK


Harddisk terformat.
Bila terjadi hal seperti ini, langkah yang paling tepat adalah lepas harddisk dari pc, lalu hubungkan harddisk tersebut ke computer lain (bisa menggunakan kabel data USB 2.0 to IDE/SATA), kemudian gunakan software mengembalikan data
kita dapat mengembalikan data yang terformat dengan bantuan beberapa software utilities seperti “recuva” atau “test disk” yang bersifat free, ataupun partition magic recovery yang bersifat berbayar

2. Data di harddisk terkena virus
Apabila data d harddisk terinfeksi virus dan telah menjalar ke system dan tidak memungkin kan kita untuk membackup data-data penting, mungkin beberapa software ini bisa membantu dalam menyelamatkan data-data yang penting di dalam hardisk hingga 80% tergantung pada tingkat infeksi virus pada data yang ada di hardisk. Software yang sering digunakan dan diakui ampuh oleh trouble shooter yaitu norton ghost , dan beberapa software free sebagai alternative seperti Test-Disk.
3. Partisi pada harddisk hilang atau terhapus.
Pada keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik kanan [MyComputer] > [Manage] > pada storage pilih [disk management]. Coba dilihat pada jendela sebelah kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi. Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau terhapus. menggunakan software Partition Find and Mount Pro untuk mengatasi masalah partisi hilang atau terhapus. Menggunakan nya yaitu setelah program dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang tersedia > klik [scan]. Jika sudah ketemu partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik [Mount As] ikuti perintah selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang sudah bertengger atau muncul kembali.

4. Harddisk lambat mengakses file atau data.
Sering penggunaan hardisk dalam jangka waktu yang lama, terkadang kita merasakan kinerja harddisk yang mulai menurun, yang diakibatkan oleh beberapa faktor, berikut solusi untuk mempercepat kembali performa harddisk :
a. Buat ruang harddisk
Ini dapat anda lakukan dengan membuang file-file yang sudah tidak diperlukan (file sampah),.Dengan melakukan hal ini anda akan dapat meningkatkan kinerja komputer anda. Gunakan Disk CleanUp yang dapat anda akses dari Start | All Programs | Accessories | System Tools | Disk CleanUp, biarkan utility bawaan Windows ini melakukannya secara otomatis untuk anda, jangan kuatir file penting anda terhapus karena utility ini hanya akan meng-identifikasi file-file yang dapat dihapus dengan aman tanpa mengganggu file atau data-data penting anda. File-file yang akan dihapus oleh utility ini yaitu Temporary Internet Files (file jenis ini menempati ruang hard disk cukup besar sebab Internet Browser/ Internet Explorer atau Mozilla Firefox membuat cache pada setiap halaman yang dibuka dengan tujuan untuk mempercepat akses ke halaman ybs. Jika anda membuknya lagi kelak), Microsoft ActiveX, Empty Recycle Bin (mengosongkan keranjang sampah/ Recycle Bin), membuang Temporary Files, membuang program yang ter-install oleh Windows jika anda tidak memerlukannya (anda harus menentukan sendiri pilihan untuk meng-uninstall, karena Windows tidak melakukan hal ini secara otomatis).
b. Percepat akses file dengan mendefrag
Hard disk yang ter-fragmentasi (terpencar) akan membuat kinerja komputer menjadi lambat, karena untuk meng-akses file, komputer harus mencari-cari file tersebut di se-antero hard disk (bayangkan jika hard disk tersebut berkapasitas amat besar, mis. 1 Terabyte). Untuk itu gunakan juga utility bawaan Windows yaitu Disk Defragmenter yang dapat anda akses melalui Start | All Programs | Accessories | System Tools | Disk Defraggmenter. Tentukan drive mana yang akan di Defrag, apakah semua drive yang ada atau drive tertentu saja berdasarkan pilihan anda. Klik Analize, Windows akan meng-informasikan kepada anda perlu atau tidaknya melakukan Defrag pada hard disk.
Utility bawaan Windows ini akan merapikan kembali File-file dalam hard disk anda yang terpencar-pencar (ter-fragmentasi) tersebut, sehingga akses terhadap file anda akan menjadi lebih cepat, demikian juga pada proses baca dan tulis pada hard disk. Jalankan utility ini sedikitnya sebulan sekali, namun anda dapat mengatur sendiri skedul kapan anda harus melakukan defrag pada hard disk, misalnya lebih dari satu bulan sekali jika anda menghendaki.
c. Lindungi komputer anda dengan spyware
caranya, klik Stsrt | Run, ketik C:\Windows\prefetch. hapus semua file yang terdapat di folder tersebut dengan menekan tombol Ctrl+A kemudian tombol Del pada keyboard File-file ini selain memudahkan akses bagi Spyware, juga berukuran cukup besar. File-file dalam folder ini tidak ada gunanya bagi anda dan juga membuat komputer anda menjadi lambat, karenanya babat habis saja untuk menghemat ruang hard disk anda, jangan lupa untuk melakukan Reeboot atau Restart komputer setelah anda melakukan penghapusan. Lakukan penghapusan pada folder ini sesering mungkin.
Memperbaiki harddisk yang badsector.
Harddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal.
Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector. Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 2 keadaan.
  • Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
  • Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.
Ada beberapa tips untuk mengatasi bad sector yaitu :
Kalau pakai Windows XP, jalankan MS-DOS Prompt. Ketikkan perintah “chkdsk /R” lalu tekan [Enter]. Perintah itu akan membuat Windows mencari posisi bad sector dan mengembalikan data atau informasi yang masih bisa dibaca.
Cara barusan adalah tindakan cepat yang bisa Anda lakukan apabila Anda mencurigai hard disk punya bad sector..
Pakai Utiliti

Anda bisa pakai peranti yang mampu menghilangkan logic bad sector dan memperbaikinya. Asal tahu saja, bad sector dibagi jadi dua: logic dan physic. Peranti itu membuat hard disk kembali bekerja dengan “menghapus” bad sector-nya.
Hard disk biasanya dipaketkan dengan suatu peranti lunak untuk fungsi manajemen sekaligus perbaikan. Misalnya, Maxtor dan Quantum punya MaxBlast, Samsung punya ClearHDD, Seagate punya Seagate Format, Western Digital punya Old DLG Diagnostic, dan Fujitsu punya FJ-IDE Drive Initializer Utility.
Anda tidak wajib pakai peranti lunak paketan. Anda bisa juga pakai peranti lain. Perbaikan hard disk yang dijelaskan pada artikel ini memakai SpinRite (www.grc.com). Peranti lunak buatan Gibson Research ini cukup baik buat mengatasi masalah bad sector pada hard disk. Versi terbaru peranti ini—versi 6,0.
SpinRite mendukung FAT, NTFS, Linux, Novell, drive dengan beberapa sistem operasi serta hard disk yang belum diformat. Cara menggunakannya mudah saja. Tinggal ikuti langkah-langkah ini.
1. Buat disket atau CD yang bisa boot. Buatnya di SpinRite. Klik [Create Boot Diskette], [Create ISO or Image File], atau [Install SpinRite on Drive]. Biar gampang, pilih bikin CD bootable. Asal tahu, SpinRite hanya berjalan dalam modus DOS.
2. Setelah file image sudah jadi, gunakan software pembakar CD, seperti Nero Burning ROM, untuk membuat CD. Restart komputer dan boot dengan CD yang barusan dibuat.
3. SpinRite punya 5 opsi atau level. Level yang kemungkinan besar Anda butuhkan adalah level 2 ataupun level 4. Tindakan di level 2 adalah pengembalian data, sedangkan level 4 adalah pemeliharaan drive dan analisis. Pilih saja tindakan yang ingin Anda lakukan.
4. Level apa pun yang Anda pilih, Anda akan diminta untuk memilih drive atau partisi yang ingin Anda periksa atau perbaiki. Setelah itu, lihat atau ubah opsi bagaimana SpinRite memeriksa hard disk Anda. Kalau sudah, lanjutkan dengan langkah selanjutnya, yakni menguji kinerja drive.
Proses pemeriksaan bisa berjalan beberapa jam, tergantung kapasitas dan kecepatan hard disk. Menurut informasi dari pembuatnya, kecepatan maksimal SpinRite adalah 120 GB per jam.
Kalau SpinRite mendeteksi perlunya perbaikan, SpinRite akan langsung bekerja di Level 4 untuk memperbaiki dan mengembalikan data. Level 4 kembali memakan waktu yang tidak sebentar. Hitungan waktu pengerjaan bisa dalam satuan jam bahkan hari, lagi-lagi tergantung kerusakan.
SpinRite punya screen saver yang aktif ketika SpinRite sedang bekerja. Anda bisa pula menampilkan jalannya proses yang sedang berlangsung. Jika hard disk Anda mendukung fitur pembacaan suhu, SpinRite akan melaporkan informasi suhu hard disk. Temperatur hard disk akan naik terus saat SpinRite memperbaiki data Anda.
Ketika bekerja, SpinRite juga memiliki opsi untuk melihat lebih dekat proses perbaikan yang berlangsung.
Harddisk tidak terdeteksi
Untuk melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi.
ada beberapa kemungkinan yang lain:
1. Secara Hardware
-Kabel IDE-nya bermasalah.
Coba pakai kabel yang benar-benar baik. Tes pada komputer lain.
-Konektor IDE motherboard-nya bermasalah.
Ada yang patah, longgar, atau bengkok.
-Chip Southbridge motherboard-nya bermasalah.
Ini biasa terjadi kalau sering dipakai dalam waktu yang lama
(kepanasan/sistem pendingin kurang baik)
2. Secara software
- masalah pada BIOS.
3. Secara teknis
- Pemasangan kabel IDE pada motherboard longgar.
Kadang hal ini dipicu oleh motor ODD yang berputar saat membaca CD

Read more...

virtual box untuk windows XP

1. Instal virtual box terlebih dahulu di laptop anda.

2. Buka virtual box, lalu klik new.

3. Klik next.

4. Isi name. Operating system dan version bisa diubah sesuai dengan keinginan anda. Lalu next.

5. Ubah base memory size menjadi 512 MB. Lalu next.

6. Centang seperti tampilan dibawah. Lalu next.

7. Klik next.

8. Pilih dynamically expanding storage, lalu next.

9. Pilih lokasi dimana anda ingin menyimpannya, lalu ubah size menjadi 4 GB. Lalu next.

10. Klik finish.

11. Klik finish.

12. Klik settings.

13. Klik CD/DVD-ROM,lalu OK.

14. Centang mount CD/DVD ROM dan ISO Image File. Kemudian masukkan settingan untuk Windows XP. Lalu OK.

15. Klik start.

16. Setelah muncul tampilan seperti dibawah ini tekan enter.

17. Tekan F8.

18. Pilih yang paling atas sesuai dengan gambar dibawah.

19.Tunggu sampai proses selesai.

20. Setelah proses diatas selesai maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

21. Ketika muncul tampilan seperti dibawah ini jangan tekan apapun, biarkan saja atau anda akan mengulang proses tadi dari awal.

22. Lalu akan muncul tampilan seperti berikut. Biarkan saja dan tunggu!

23. Saat muncul tampilan seperti ini, langsung klik next.

24. Masukkan nama anda kemudian next.

25. Isikan XP8BF-F8HPF-PY6BX-K24PJ-TWT6M, lalu next.

26. Isikan password anda kemudian ulangi lagi. Lalu next.

27. Ganti time zone dengan yang sesuai di Jakarta. Lalu next.

28. Saat muncul tampilan ini, tunggu saja.

29. Klik next.

30. Klik next.

31. Tunggu sampai proses berhanti.

32. Klik OK.

33. Tunggu hingga proses berhenti.

34. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini.

35. Masukkan password anda.

36. Saat muncul tampilan seperti dibawah, berarti anda sudah berhasil membuat OS anda.

37. Saat akan keluar akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Pilih save lalu OK.

38. Selesai.

Read more...

  • Kita membuka wireless connection properties, pilih General

  • Mengisi IP address

  • Klik ok

  • Buka wireless connection properties, pilih wireless network

  • Mengisi kotak dialog seperti contoh

  • Tekan OK

  • Koneksikan
  • Klik Run, tuliskan IP address yang akan kita ambil datanya
  • Lalu copy paste… selesai deh…

Yang kedua, saya mencoba menjelaskan bagaimana menginstall NetWorking. Tujuan program ini sama seperti Yahoo Messanger, tapi ini tak perlu koneksi internet.
1. Klik Run, tuliskan conf.exe
2. Klik next

3. Isikan nama dan email, klik next

4. Klik next
5. Pilih Local Area Network, klik next
6. Pilih pilihan paling atas, klik next
7. Klik next
8. Klik next
9. Klik next
10. Klik finish
11. Klik call
12. Selesai………

Read more...

  © Blogger template PingooIgloo by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP